Bencana banjir tidak hanya merusak pemukiman tapi juga barang barang dan dokumen berharga milik warga. Diperkirakan banyak warga khususnya di DKI Jakarta, dokumen pribadinya rusak karena terendam banjir. Kerusakan dokumen tersebut diakibatkan karena basah terendam banjir.
Namun tak perlu khawatir, karena Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) membuka layanan pengurusan dan perbaikan dokumen bagi korban banjir maupun bencana alam lainnya. Layanan restorasi tersebut bisa untuk memperbaiki dokumen pribadi dan dokumen kependudukan. Hasil restorasinya pun bisa ditunggu selama beberapa jam dan gratis, tanpa dipungut biaya sepeserpun.
Dikutip dari tayangan Live Program Kompas Siang, Kompas TV pada Selasa (23/2/2021), Arsiparis ANRI, Agung Gede mengatakan, untuk saat ini memang masih belum banyak masyarakat yang datang ke ANRI. "Untuk saat ini memang masih belum banyak masyarakat yang datang ke kami, ANRI. Namun berapapun satu dua orang yang datang tetap kita layani sampai tuntas," kata Agung. Dalam kondisi normal, memang setiap keluarga maksimal 10 lembar.
Namun dalam kondisi bencana seperti sekarang ini, setiap keluarga atau masyarakat yang datang ke ANRI berapapun dokumen yang mereka bawa akan tetap ANRI layani. Sehingga tidak terbatas pada jumlah 10 lembar saja. Semua warga pun bisa mengaksesnya, apalagi disaat kondisi bencana seperti sekarang akan ANRI prioritaskan.
Menurut Agung, proses pengerjaannya akan tergantung pada kondisi fisik dari arsip tersebut. "Kalau arsip yang normal dan tidak terjadi bencana, satu lembar dan kondisi fisiknya hanya terkena jamur dan sebagainya itu satu lembar enggak sampai setengah jam kita udah selesai." "Tapi kalau kondisi bencana, apapun bisa terjadi dengan arsip itu, bahkan sangat rentan sekali dengan kerusakan. Makanya penanganan arsip saat bencana itu kita harus berhati hati, sabar dan teliti pada saat mengerjakan," terangnya.
Arsip Nasional RI mempunyai program untuk mempreservasi dan meningkatkan aksesibilitas arsip statis yang merupakan arsip bernilai guna tinggi, salah satunya adalah arsip yang rusak akibat terjadi nya bencana. Salah satu programnya, ANRI mencoba melindungi dan menyelamatkan arsip pascabencana, terutama yang terjadi di dalam Indonesia. Program ini berawal dari tahun 2004 ketika terjadi bencana Tsunami yang menimpa Aceh dan Nias.
Bencana Tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 , merupakan bencana besar, yang tidak hanya menghilangkan nyawa dan material, tetapi sebagian besar arsip ikut hanyut dan hilang. Banyak masyarakat yang selamat dari bencana tetapi kehilangan rumahnya. Mereka tidak hanya kehilangan keluarganya, tetapi juga property.
Hal inilah yang membangkitkan ANRI untuk menyelamatkan sertifikat kepemilikan atas tanah tanah para korban bencana tsunami ini. Dengan menggunakan tehnologi Vacum Freeze Dry Chamber yang merupakan bantuan dari Jepang ANRI dapat menyelamatkan arsip arsip yang terkena bencana ini. Program ini pun akhirnya berlanjut sampai sekarang.
Selain itu, pada tahun 2013, ANRI juga mulai memberikan layanan perbaikan akibat bencan banjir kepada masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Tanggerang secara gratis. Dalam program ini masyarakat secara individu dapat memperbaikin arsipnya dengan cara datang langsung ke kantor ANRI, jalan Ampera Raya nomor 7 Jakarta Selatan. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan perawatan arsip pascabencana dapat menghubungi nomor telp. (021) 7805851 ext. 406.
Berikut syarat dan ketentuan untuk Restorasi Dokumen di ANRI: 1. Membawa surat keterangan negatif Covid 19 berupa hasil Rapid Test atau Tes Swab. 2. Membawa Kartu Tanda Penduduk sebagai identitas diri.
3. Dokumen atau arsip yang ingin direstorasi harus asli, bukan merupakan hasil fotocopy atau laminating. 4. Dalam satu keluarga bisa merestorasi dokumennya yang rusak sebanyak 10 lembar. 5. Dokumen harus dibawa langsung oleh warga ke Gedung ANRI dan tidak bisa dikirimkan.
6. Layanan restorasi dokumen dari ANRI bisa diakses setiap hari kerja, Senin hingga Jumat pukul 08.00 WIB 15.00 WIB. Agung juga memberikan tips untuk warga untuk menjaga arsip agar bisa aman kalau menjadi korban banjir atau menurunkan kerusakan terhadap dokumen, di antaranya: Pada saat arsip basah karena terdampak banjir, yang paling penting adalah jangan menjemur di bawah sinar matahari.
Lakukan penguraian arsip atau memilah arsip ditempatkan di sebuah tempat di dalam rumah dengan bantuan kipas angin. Jangan sekali kali mencoba membuka lembar per lembarnya apabila arsip itu basah. Karena itu sangat rentan dengan kerusakan seperti sobek.
Apalagi masyarakat tidak mempunyai keahlian untuk memperbaikinya. Untuk itu lebih baik dibawa ke ANRI untuk direstorasi. Informasi lebih lengkapnya tentang restorasi dokumen di ANRI bisa diakses di laman .
ANRI pun telah melakukan sosialisasi terkait cara merestorasi dokumen yang rusak melalui kanal YouTube Restorasi Arsip ANRI.