Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan 'komporin' atau mendorong Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memborong produk mutiara Lombok. Hal tersebut terjadi pada acara pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) Sesi I dengan tema Eksotisme Lombok l, secara virtual, Rabu (3/3/2021). Awalnya, Perry meminta izin kepada Luhut dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menjadi orang pertama berbelanja produk UMKM dari Lombok, NTB.
"Saya izin belanja yang pertama karena menjadi tuan rumah," ucap Perry. Mendengar ucapan tersebut, Luhut meminta Perry membeli produk UMKM Lombok, dengan jumlah banyak. "Kalau yang pertama, belanja yang banyak," ucap Luhut yang disambut tawa Perry.
Setelah itu, Perry yang mengikuti acara secara virtual bertanya kepada pembawa acara di lokasi pemeran UMKM Lombok, terkait produk produk yang dihadirkan. "Saya mendengar dan selalu kagum produk mutiara NTB. Ini saya sayang keluarga, istri juga nonton. Ada tidak mutiara NTB?," tanya Perry. Permintaan Perry langsung disanggupi, di mana pembawa acara menuju ke tempat kerajinan Indah Mutiara Lombok.
Perry kemudian ditawari satu set produk mutiara yang merupakan karya masyarakat Lombok, yang dikombinasikan dengan emas 22 karat dan perak 925. Saat Perry ditawari satu set produk mutiara Lombok, Luhut yang menyaksikan secara virtual meminta Perry untuk tidak ragu membelinya. "Borong semua itu, bagus banget mas Perry untuk oleh oleh ibu (istrinya) di rumah," ucap Luhut yang disambut tawa oleh Perry.
"Atas saran Pak Menko dan sayang istri, saya beli semua itu," kata Perry. Perry pun langsung melakukan transaksi secara online untuk pembelian satu set mutiara Lombok seharga Rp 2 juta melalui QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard). Setelah Perry, Luhut pun belanja produk UMKM dari Lombok dengan membeli kain songket.
"Kain tenun, mana yang bagus mbak," tanya Luhut ke pembawa acara dilokasi pameran UMKM Lombok. Luhut diperlihatkan dua kain songket khas Sukarara binaan Bank Indonesia yang dijual oleh Siti Aminah pemilik Galang Songket. "Paten itu, boleh dua duanya (dibeli)," kata Luhut sembari melakukan transaksi pembayaran melalui online.